Kamis, 11 Juni 2020

Review Film "Save Me"

"Save Me"

"Kakak, Ibu, kupikir tidak akan ada yang mendengarkanku.
Namun kini, perlahan aku mulai melihat harapan.
Ibu, aku tidak sendiri. Aku memiliki teman-teman yang membantuku."



wuuuaaaa... salah satu serial korea yang menegangkan di setiap episodenya. Pertama kali melihat trailer serial ini dari salah satu akun instagram dengan tulisan arab. Saya cukup tertarik melihat trailernya karena pemeran wanita di serial ini pernah bermain di drama "Hwarang".
Karena penasaran, maka dimulailah aksi tatap menatap dengan layar laptop selama 2-3 hari 😁.

Daftar Pemain:
1. Ye-ji Seo sebagai Im Sang-mi
2. Taecyeon sebagai Han Sang Hwan
3. Do-Hwan Woo sebagai Seok Dong-cheol
4. Lee David sebagai Jung Hoon
5. Ha Hoe-Jung sebagai Choi Man Hee

Serial ini memiliki 16 episode untuk season 1 yang dirilis pada tahun 2017 di Korea Selatan. Serial dengan judul asli "Guhaejwo ini mendapat rating IMDb 8,0/10 dan disadur dari daum webcomic out of the world yang populer karya Jo Geum-san.

Sinopsis:
Ditengah malam yang diselimuti hujan deras, sebuah mobil melaju menuju Muji-gun membawa satu keluarga yang resah mencari alamat rumah baru mereka. Rumah yang diidam-idamkan berubah menjadi sebuah bangunan hancur tak berpenghuni. Tak ada kata yang terucap dari sang ayah ketika menatap alamat rumah yang dipegangnya.
Seorang ayah yang baik akan mampu menghidupi istri dan anaknya dan membawa kebahagaiaan dalam rumah mereka. Ia pun mulai mencari pekerjaan tanpa mengenal lelah hingga suatu ketika ada mata yang mengintai kebahagiaan itu.
Sang ayah yang mulai goyah dengan tatapan itu mulai memaksa istri dan anak-anaknya untuk mempercayai apa yang dilihatnya. Ia tak sadar perbuatannya menghancurkan keluarga kecil itu, hingga ia rela mengorbankan anak perempuannya sebagai tumbal dalam sebuah sekte keagamaan.
 

Senin, 08 Juni 2020

Mengenal Penyakit HIV/AIDS dari Film "Confessions"

Mengenal Penyakit HIV/AIDS dari Film "Confessions"




Halo.. Sebelum kita mulai membahas tentang penyakit HIV/AIDS, ada baiknya kamu lihat cuplikan ini dulu https://oppybaba.blogspot.com/2020/06/review-film-confession.html πŸ˜Š

Di film tersebut memang tidak dijelaskan secara detail tentang penyakit HIV/AIDS yang diderita oleh ayah Hanami. Ia diceritakan sebagai seorang penulis terkenal yang akhirnya mengidap HIV. Awalnya ia hanya menderita HIV saja namun seiring berjalannya waktu penyakit tersebut berubah menjadi AIDS.
"Loh, apa bedanya HIV dan AIDS? Bukannya mereka sama?"

Daripada kalian bingung, ayo kita mulai membedah penyakit ini 😎


Masalah HIV/AIDS saat ini merupakan sebuah masalah yang juga cukup meresahkan setiap negara di dunia. Banyak penelitian terkait infeksi HIV yang membawa hasil positif. Upaya-upaya pencegahan seperti perilaku hidup sehat, penggunaan kondom, serta pencegahan pemakaian jarum suntik secara bersama juga turut mengambil bagian dalam hasil positif tersebut.

A. DEFENISI

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS merupakan tahap terakhir dari infeksi HIV (Djoerban dan Djauzi, 2014).


B. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

1. Infeksi HIV dapat melalui 3 cara yaitu seksual, parenteral, dan perinatal. Hubungan seks anal dan vaginal merupakan transmisi yang paling umum untuk terjadinya infeksi. Individu yang memiliki genital ulcers atau penyakit kelamin seperti syphilis, chancroid, herpes, gonorea, Chlamydia dan trichomoniasis juga memiliki risiko yang besar untuk tertular HIV.
2. Penggunaan jarum suntik secara bersama-sama juga merupakan sumber transmisi HIV secara parenteral.
3. Infeksi perinatal atau transmisi secara vertikal juga merupakan salah satu penyebab paling umum terjadinya infeksi HIV pada anak-anak. Risiko transmisi dari ibu ke anak kemungkinan sebesar 25% jika melakukan ativitas menyusui dan tidak melakukan terapi ARV atau antiretroviral.
4. Tenaga kesehatan memiliki risiko kecil untuk terinfeksi HIV di tempat kerja. Kebanyakan terjadi karena kecelakaan seperti tertusuk jarum ODHA atau Orang dengan HIV dan AIDS (DiPiro, dkk., 2015).

Limfosit CD4+ merupakan target utama infeksi HIV. Limfosit CD4+ berfungsi mengoordinasikan sejumlah fungsi imunologis yang penting. Hilangnya fungsi tersebut menyebabkan gangguan respon imun yang progresif (Djoerban dan Djauzi, 2014).

C. GEJALA

Pada orang dewasa:
1. Demam, tenggorokan kering, lemas, penurunan berat bedan, dan myalgia atau nyeri otot.
2. 40-80% pasien menunjukkan ruam morbiliform atau maculopapular
3. Diare, mual, dan muntah
4. Limfodenopati, keringat pada malam hari
5. Aseptic meningitis
6. Peningkatan viral load (kemungkinan dapat melebihi 1 juta replikasi/mL
7. Penurunan limfosit CD4 secara persisten (DiPiro, dkk., 2015).

D. DIAGNOSA HIV

Diagnosis HIV dapat ditegakkan dengan melakukan 2 metode pemeriksaan yaitu pemeriksaan serologis dan virologis. Hasil pemeriksaan anti-HIV pada anak >18 bulan, remaja, dan dewasa dapat berupa reaktif, non-reaktif (negatif) dan tidak dapat ditentukan (inkonklusif). Hasil pemeriksaan HIV dikatakan positif jika:
1. Tiga hasil pemeriksaan serologis dengan 3 metode atau reagen berbeda menunjukkan hasil reaktif.
2. Pemeriksaan virologis kuantitatif dan kualitatif terdeteksi HIV (Kementerian Kesehatan, 2019).

Pemeriksaan HIV dilakukan jika memiliki keadaan seperti:
1. Infeksi menular secara seksual
2. Pasangan atau anak:
a. diketahui positif HIV
b. mengidap HIV atau penyakit yang terkait dengan HIV
3. Kematian pasangan muda yang tidak jelas penyebabnya
4. Pengguna NAPZA suntikan
5. Pekerjaan yang berisiko tinggi
6. Aktif secara seksual dan mempunyai banyak mitra seksual (Alwi, dkk., 2015)

E. STADIUM Menurut WHO

1. Stadium 1: asimtomatik
2. Stadium 2: berat badan turun <10%, manifestasi mukokutan minor (dermatitis seboroik, prurigo, infeksi jamur kuku, ulkus oral rekuren, cheilitis angularis), herpes zoster dalam 5 tahun terakhir, infeksi saluran nafas atas rekuren
3. Stadium 3: berat badan turun >10%, diare yang tidak diketahui penyebabnya >1 bulan, demam berkepanjangan >1 bulan, kandidiasis oral, oral hairy leucoplakia, tuberkulosis paru, infeksi bakteri berat (pneumonia, piomiositis)
4. Stadium 4: HIV wasting syndrome, Pneumonia Pneumocystis Cerinii, tokoplasma serebral, kriptosporidiosis dengan diare >1 bulan, sitomegalovirus pada organ selain hati, limpa, atau kelenjar getah bening, infeksi herpes simpleks, mukokutan (>1 bulan) atau viseral, kandidiasis esofagus, trakea, dan bronkus, tuberkulosis ekstrapulmonal, limfoma, sarkoma kaposi, ensefalopati HIV (Kementerian Kesehatan, 2014).

F. PENCEGAHAN

1. Menggunakan kondom ketika melakukan seks karena dapat mengurangi transmisi penularan virus (DiPiro, dkk., 2015).
2. Melaui pengobatan ARV (Kementerian Kesehatan, 2019).
Pemberian ARV lebih dini dapat menurunkan penularan HIV sebesar 93% pada pasangan seksual non-HIV (pasangan serodiskordan).
3. Pengobatan infeksi menular seksual yang konsisten dengan panduan yang tepat (Kementerian Kesehatan, 2019).
4. Pencegahan penularan infeksi HIV dari ibu ke anak melalui penanganan secara komprehensif dan berkelanjutan pada perempuan dengan HIV sejak sebelum kehamilan hingga setelah kehamilan serta termasuk penanganan bayi lahir dari ibu HIV (Kementerian Kesehatan, 2019).


G. PENGOBATAN

1. Pengobatan ARV merupakan bagian dari pengobatan HIV dan AIDS untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (virus load) dalam darah sampai tidak terdeteksi.
2. Kepada siapa diberikan ARV?
a. Penderita HIV dewasa dan anak usia >5 tahun yang telah menunjukkan stadium klinis 3 atau 4 atau jumlah sel limfosit T CD4+ kurang dari atau sama dengan 350 sel/mm3
b. Ibu hamil dengan HIV
c. Bayi lahir dari ibu dengan HIV
d. Penderita HIV bayi atau anak usia <5 tahun
e. Penderita HIV dengan TBC
f. Penderita HIV dengan hepatitis B dan hepatitis C
g. Penderita HIV pada populasi kunci
h. Penderita HIV yang pasangannya negatif dan/atau
i. Penderita HIV pada populasi umum yang tinggal di daerah epidemi HIV meluas (Kementerian Kesehatan, 2014).

Jika kalian ingin mengetahui lebih banyak terkait pengobatannya, kalian bisa unduh di sini http://preventcrypto.org/wp-content/uploads/2015/10/IndonesiaAdultARTguidelines20141432907982.pdf


DAFTAR PUSTAKA

Alwi, I., Salim, S., Hidayat, R., Kurniawan, J., Tahapary, D.L. (ed). 2015, Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis, Interna Publishing, Jakarta Pusat.

DiPiro, J.T., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L., DiPiro, C.V. 2015, Pharmacotherapy Handbook, 9th edn, McGraw-Hill Education, United States.

Djoerban, Z. dan Djauzi, S. 2014, 'HIV/AIDS di Indonesia', in Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi keenam, Jilid I, Interna Publishing, Jakarta Pusat, pp 887, 889.

Kementerian Kesehatan. 2019, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/90/2019, tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan. 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014, tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Minggu, 07 Juni 2020

Review Film "Confession"

"Kokuhaku"





Confession merupakan salah satu film dengan genre drama, thriller yang memiliki judul asli yaitu Kokuhaku. Film yang dirilis di Jepang pada tahun 2010 ini mendapat rating IMDb 7,8/10.

Film ini disadur dari sebuah novel misteri karangan Kanae Minato di tahun 2008. Ia juga mendapat penghargaan Honya Taisho di tahun 2009.

Setelah film ini rilis, banyak penghargaan yang didapat. Kalian bisa melihatnya disini https://id.wikipedia.org/wiki/Confessions_(film_2010). Film ini bercerita tentang pembalasan seorang ibu kepada para pembunuh anaknya. Banyak pesan psikologis yang tersirat ketika kalian menontonnya.
Ketika awal saya menonton, alur film sedikit membuat saya bingung. Setiap karakter memiliki alur cerita mereka masing-masing, sehingga membuat saya tetap penasaran dan melanjutkannya sampai selesai.


"Hukuman sosial memang lebih kejam daripada ditahan di dalam jeruji besi."

Sedikit sinopsis ala aku πŸ˜‰ 

Yuko Moriguchi (Takako Matsu) adalah seorang guru kimia yang hidup serumah dengan penulis terkenal. Sebagai seorang guru, ia memiliki prinsip:
1. Murid adalah murid.
2. Akan selalu berusaha menjadi seorang guru yang baik.
Namun setiap murid memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang dicintai oleh orang tua dan ada yang hanya melakukan kehendak orang tua agar bisa hidup. Perbedaan latar belakang itulah yang terkadang dimanfaatkan oleh beberapa orang yang memiliki hati yang lemah, yang hanya mampu menyakiti orang-orang lemah.

Jumat, 05 Juni 2020

Review Film "Suicide Squad" dan "The Mummy"

Review Film "Suicide Squad" dan "The Mummy"


Selamat malam.. Senang rasanya bisa kembali menulis di sini. Kali ini, semangat mereview film dari channel Youtube ini nih https://youtu.be/U5mfgOF_7OE. Jujur, saya mulai tertarik menonton mereka bertiga ketika mereka membahas tentang proses editing video klip dari grup BTS.

Di channel Youtube "Reaksi Editor Indonesia" yang link-nya ada di πŸ‘†πŸ‘† saya juga menemukan kalau mereka juga membahas tentang video klip yang lagi rame di media sosial yaitu lagu "Lathi" oleh Weird Genius ft Sara Fajira. Ternyata video klip lagu tersebut mengambil inspirasi dari film "The Mummy" dan "Suicide Squad."

Tanpa perlu berlama- lama, inilah sekilas tentang film "The Mummy"




Film yang dirilis tahun 2017 di USA dan diperankan oleh Tom Cruise ini bercerita tentang sebuah kutukan yang berasal dari seorang Putri Mesir yang beraliansi dengan Dewa Kematian. Tom Cruise tak menyadari bahwa ia dikutuk sampai akhirnya ia kembali bertemu dengan Vail, temannya yang telah tewas di tangannya sendiri.

Walaupun film ini bergenre action, adventure, dan fantasy, ia hanya mendapat rating IMDb 5,4/10.


Sabtu, 30 Mei 2020

Review Film "Love, Rosie"

"Love, Rosie"




"No matter where you are or what you're doing or who you with, I will always, honestly, trully, completely love you."

wuuaaahhh sianggg semuanya. Kalian masih #dirumahsaja ? Butuh penyegaran mata? Gimana kalau kalian nonton film? Tenang, filmnya gak berat kok😊 Genrenya romansa, komedi. Jadi ada lucu-lucunya gitu 😝

Film yang diperankan oleh Lily Collins dan Sam Claflin kali ini mampu membuat sabtu siang saya sedikit terhibur. Kisah cinta sepasang sahabat yang memiliki impian masing-masing disadur dari Novel "Where Rainbows End" by Cecelia Ahern dan mendapat rating IMDb 7,2/10.


Penasaran?? ☝☝ itu link trailernya πŸ˜‰

Seperti biasa, sinopsis ala aku:

"Tarik nafas dalam-dalam dan mulai dari awal. Ceritakan pada mereka, bagaimana kita bertemu. Beritahu mereka bahwa sejak kita berbagi cerita tentang mimpi-mimpi kita..."
"Jangan, jangan beritahu mereka. Ini adalah rahasia kita."

Alex Stewart dan Rosie Dunne adalah sepasang malaikat kecil yang selalu bersama sampai sebuah "amplop" datang menyapa dan "kembali ke awal."

Jumat, 29 Mei 2020

Review Film "Money Heist Season 1"

"Waktu adalah Uang"



Holaaaa para pembacaku. Mari kita sambut salah satu serial Spanyol terbaik yang pernah saya tonton, "Money Heist" πŸ™Œ. Serial dengan rating IMDb 8,4/10 dan berjudul asli "La Casa de Papel" ini mampu bersaing dengan para pecinta drama korea πŸ˜‚

Serial dengan genre action, crime, dan misteri ini tak akan membuat kalian bosan untuk menatap layar laptop/TV. Berhubung saya baru menyelesaikan season 1, maka saya pastikan akan menonton season 2 sampai 4 😎 tapi sebelum itu, ijinkan saya mengulas season 1 ini.

Daftar Pemain:
1. Ursula Cobero sebagai Tokyo
2. Alvaro Morte sebagai Profesor
3. Itziar Ituno sebagai Inspektur Raquel Murillo
4. Pedro Alonso sebagai Berlin
5. Miguel Herran sebagai Rio
6. Jaime Lorente sebagai Denver
7. Esther Acebo sebagai Monica Gaztambide
8. Enrique Arce sebagai Arturo Roman (Manager)
9. Darko Peric sebagai Helsinki
10. Alba Flores sebagai Nairobi
11. Paco Tous sebagai Moskow
12. Maria Pedraza sebagai Alison Parker

Kebanyakan pemain menggunakan nama negara. Itu memang disengaja. Tenang ini BUKAN SPOILER 😚hanya memberitahukan saja kok.
Jika kalian sering menonton genre film action dan crime dengan jejakan darah dimana-mana, di film ini hal itu DILARANG KERAS!! Penasaran??


Sinopsis ala aku 😝
7 Manusia bertopeng Salvador Dali dengan masing-masing menggunakan nama negara yang kejam bergabung di bawah didikan Sang Profesor. Mereka menari dan tertawa bersama untuk menjalankan sebuah rencana di Badan Percetakan Uang Nasional Spanyol. Semua strategi sudah dipelajari namun terkadang "cinta bisa membuatnya berantakan."

Kamis, 28 Mei 2020

Review Film "The Boy in The Striped Pajamas"

"Keserakahan Membawa Karma?"

"Childhood is measured out by sounds and smells and sights, before the dark hour of reason grows."
-John Betjeman-




Sinopsis versi aku yang tak berada di antara kedua anak kecil itu.
Kehidupan perang terkadang membawa suatu dampak, baik itu terhadap negara atau bangsa didalamnya. Bruno, seorang penjelajah kecil berkebangsaan Jerman, yang ingin melihat seberapa besar dunia yang ia pijaki, tersesat di dalam dunia yang diciptakan oleh ayahnya. Keinginannya semakin membara ketika bertemu dengan seorang Yahudi kecil yang selalu memakai piyama. Kehilangan teman di masa lalu membuat Bruno ingin selalu bertemu dan membantu sang kawan untuk menemukan ayahnya yang hilang di Camp. Akankah mereka berhasil menemukan ayah seorang yahudi?

Film yang dibuat berdasarkan novel ini mendapat rating IMDb 7,8/10. Film dengan durasi 1 jam 34 menit dan bergenre drama, perang ini akan membawa kalian ke era peperangan antara Jerman dan Yahudi.
Pemeran di dalam film:
1. Asa Butterfield sebagai Bruno
2. Jack Scanlon sebagai Shmuel
3. Amber Beattie sebagai Gretel
4. David Thewlis sebagai Ralf atau Ayah Bruno
5. Vera Farmiga sebagai Elsa atau Ibu Bruno

Saat pertama kali menonton film ini, air mata saya berjatuhan 😁 Tidak tahu, apakah saya terlalu menghayati film atau memang sifat saya yang cengeng 😝
Di film ini, saya tidak bisa menyalahkan orang tua Bruno karena Ibunda Bruno memiliki hati yang lembut. Vera Farmiga selain mampu berakting di film horor ternyata mampu memainkan peran seorang istri komandan πŸ™Œ
Jika kalian memiliki sifat penasaran seperti Bruno, cobalah menonton film ini. Sekalian belajar sejarah dunia hihihi πŸ˜†

Rating pribadi untuk "The Boy in The Striped Pajamas": 8,5/10πŸ™Œ

Rabu, 27 Mei 2020

Mengenal Penyakit Alzheimer dari Film "A Moment to Remember"

Mengenal Penyakit Alzheimer dari Film "A Moment to Remember"


Holaaaa pembaca setia πŸ˜„ sekarang saya akan membahas sedikit mengenai penyakit Alzheimer yang kemarin sempat saya bicarakan di "Review Film: A Moment to Remember." https://oppybaba.blogspot.com/2020/05/review-film-moment-to-remember.html

Jadi di film tersebut, pemeran utama wanita mengidap suatu penyakit yang mengganggu fungsi otak dan akhirnya didiagnosis oleh dokter sebagai Penyakit Alzheimer. Alzheimer itu apa sih kakak?? πŸ‘€

A. Defenisi
Penyakit Alzheimer dikemukakan pertama kali oleh Alois Alzheimer pada tahun 1907. Menurut https://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines/BP6_11Alzheimer.pdf Alzheimer adalah suatu sindrom dari demensia yang bersifat ireversibel dan progresif. Demensia sendiri merupakan suatu gangguan pada fungsi otak seperti memori, kemampuan menghitung dan berpikir, bahasa. Gangguan kognitif biasanya disertai atau didahului dengan perubahan atau penurunan kontrol emosi, perilaku sosial atau motivasi.

B. Penyebab
Penyebab penyakit Alzheimer sampai saat ini belum diketahui secara jelas. Kemungkinan faktor genetik dan lingkungan memiliki peran dalam penyakit ini.

C. Faktor Risiko
1. Usia merupakan faktor risiko utama. Alzheimer dapat meningkat pada usia 65 tahun ke atas.
2. Riwayat keluarga. Gen yang diturunkan berdasarkan garis keturunan memiliki pengaruh yang signifikan. Apabila salah satu orang tua memiliki penyakit Alzheimer maka 50% anaknya juga akan mengidap penyakit ini.
3. Penyakit kardiovaskular seperti hipertensi dan hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer.
4. Jenis kelamin, wanita. Angka kejadian pada wanita yang mengidap Alzheimer yaitu 2x lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin pria. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan hormonal saat menopause pada wanita. Namun demikian, faktor risiko ini membutuhkan penelitian yang lebih lanjut.
5. Trauma otak.

Oke.. sampai sini, ayo kita review penyakit ini dengan yang terjadi pada film "A Moment to Remember," 😁Alzheimer diderita oleh Kim Su-jin yang berjenis kelamin wanita. Kalau dilihat dari usia, usia Kim Su-jin belum tergolong lansia. Namun kemungkinan terbesarnya adalah faktor genetik, seperti yang terjadi pada dialog antara Ayah Su-jin dengan Choi Chul-soo, dimana ayah Su-jin mengatakan kalau penyakit yang diderita anaknya adalah keturunan πŸ˜­


D. Tanda dan Gejala
1. Defisit Kognitif
a. Penurunan memori: susah mengingat, agnosia (penurunan kemampuan dalam mengenali suara/bentuk/bau/orang), kehilangan barang.
b. Dysphasia: anomia (susah mengingat nama orang/benda), afasia (gangguan dalam berkomunikasi), circumlocution (kesulitan/ketidakmampuan pembicara dalam menemukan kata-kata yang tepat untuk dijelaskan kepada pendengar).
c. Dyspraxia (penurunan fungsi anggota gerak).
d. Disorientation: tidak mengenal waktu, tempat, keluarga, teman, bahkan diri sendiri.
e. Tidak bisa menghitung.
f. Gangguan dalam memecahkan suatu masalah.

2. Gejala Psikiatrik non-kognitif
a. Depresi
b. Gejala psikotik: halusinasi, delusi, curiga
c. Gejala non-psikotik yang merusak: agresif baik secara fisik maupun verbal, hiperaktif, tidak kooperatif.

3. Gejala yang bersifat fungsional: kegagalan pasien dalam melakukan aktivitasnya sendiri seperti memakai pakaian, mandi, makan, buang air.


Berdasarkan film "A Moment to Remember" Kim Su-jin mulai merasakan gejala aneh dalam dirinya yaitu ketika ia lupa/kebingungan akan arah jalan pulang ke rumah. Kemudian ia mulai mendatangi dokter ahli syaraf untuk memperjelas penyakit apa yang dideritanya. Dari percakapan pertamanya dengan dokter walaupun tidak tersirat, Kim Su-jin menyebutkan bahwa ia sempat berpikir untuk mati karena kisah cintanya dengan seorang pria beristri.
Kemudian percakapan keduanya dengan dokter, kita bisa melihat bahwa Kim Su-jin:
1. Susah mengingat tanggal. Hal ini dibuktikan dengan Pernyataan dokter bahwa, "seharusnya diskusi ini dilakukan seminggu setelah kontrol awal."
2. Masih mengingat bahwa ia memiliki seorang adik.
3. Tidak mampu mengingat usia sang adik. Hal ini tergambar jelas dari pernyataan Kim Su-jin, "saya sulit mengingat angka."


E. Tahapan Penurunan Kognitif menurut GDS (Global Deterioration Scale)
1. Tahap 1, Level Normal, tidak ada perubahan fungsi kognitif.
2. Tahap 2, Level Pelupa, level ini tidak mempengaruhi pekerjaan dan sosial.
3. Tahap 3, Level Early Confusion, terjadi gangguan fungsi sosial dan kerja, pasien mengalami anomia, kesulitan menemukan kata yang tepat dalam percakapan, dan sering kebingungan.
4. Tahap 4, Level Late Confusion (Early Alzheimer Disease/AD), pasien sulit mengingat suatu kejadian/aktivitas yang baru terjadi, mulai meninggalkan pekerjaan yang sulit dan terkadang masih menyangkal memiliki masalah dengan memori.
5. Tahap 5, Level Early Dementia (Moderate AD), pasien sudah membutuhkan bantuan orang lain, terkadang mengalami disorientasi waktu dan tempat, lupa akan kejadian masa lalu.
6. Tahap 6, Level Middle Dementia (Moderately Severe AD), pasien lupa nama keluarga, pasien membutuhkan bantuan orang lain dalam berpakaian, mandi, toileting
7. Tahap 7, Level Late Dementia, Pasien tidak bisa berjalan atau makan sendiri, pasien tidak bisa mengontrol buang air kecil/besar.


Berdasarkan tahapan-tahapan di atas dan berdasarkan film "A Moment to Remember", kita tidak bisa mengatakan secara pasti sudah sampai level mana penyakit Kim Su-jin (karena itu adalah hak seorang dokter spesialis neurologiπŸ™). Jadi disini saya cuman akan menampilkan beberapa adegan film yang menunjukkan penurunan fungsi kognitif Kim Su-jin.
1. Sulit mengingat aktivitas yang baru terjadi dan kebingungan. Hal ini digambarkan ketika Kim Su-jin sedang menempelkan kertas-kertas berisi foto sang suami. Dalam aktivitasnya tersebut, ia kemudian berdiri secara tiba-tiba dan mulai mencari sesuatu yang tak jelas. Mulai dari menuju dapur lalu membuka kulkas dan kemudian membuka pintu rumah. Ketika ia kembali ke pekerjaannya semula, ia merasa senang karena sang suami membantu pekerjaannya. (Padahal Choi Chul-soo tidak melakukan apapun😭ia hanya menatap istrinya dengan keheranan).
2. Mengalami disorientasi waktu dan tempat.
3. Lupa kejadian masa lalu. Hal ini digambarkan ketika Kim Su-jin bertemu dengan mantan kekasihnya Young-min. Ia seolah-olah sedang menjalin cinta dengan Young-min.
4. Tidak sadar sedang mengompol. Kejadian ini berlangsung ketika keluarga Choi Chul-soo dan Kim Su-jin sedang berkumpul di rumah dan membicarakan terkait penyakit yang diderita oleh Su-jin.
5. Memanggil nama suaminya dengan menggunakan nama mantan pacarnya.


Daftar Pustaka 
Ikawati, Z., 2014, Farmakoterapi Penyakit Sistem Syaraf Pusat, Bursa Ilmu, Yogyakarta.



Sekian pembahasan Penyakit Alzheimer beserta contoh-contohnya yang diambil dari film "A Moment to Remember."

Selasa, 26 Mei 2020

Review Film "A Moment to Remember"

A Moment to Remember

"Memaafkan itu tak sesulit yang dipikirkan.
Memaafkan itu seperti memberikan sedikit ruang di hatimu."



Biasanya saya mencoba untuk menonton sebuah film dari penampakan poster. Kesan pertama saat melihat poster "A Moment to Remember" adalah film jadul πŸ™ kelihatan dari potongan rambut sang aktor. Film yang dirilis pada 5 November 2004 di Korea Selatan dengan genre romansa ini mendapat rating IMDb 8,2/10.

Pemeran dalam film:
1. Son Ye-jin sebagai Kim Su-jin
2. Jung Woo-sung sebagai Choi Chul-soo

Pertama kali melihat akting Son Ye-jin adalah di film ini dan saya jatuh cinta😍 bagaimana ia bisa memerankan seseorang dengan usia yang muda namun memiliki perjalanan hidup yang kejam 😭



Sedikit sinopsis untuk kalian yang belum pernah menonton:

Choi Chul-soo seorang tukang kayu yang memiliki trauma masa kecil bertemu dengan seorang designer muda dengan cara yang unik. Cara mereka berkencan tidaklah seperti di film lainnya. Kisah cinta yang indah di awal film akan membawa kalian untuk berpikir bagaimana cara mempertemukan orang tua kita dengan kekasih yang memiliki "masa lalu kelam". Di akhir film, ada hal yang tak pernah diduga. Alzheimer mengambil segalanya. Namun semua cinta itu akan selalu dibuktikan dengan adanya tindakan. Bagaimana dia atau bagaimana saya akan memperlakukan pasangan. Itulah cinta, itulah derita kebahagiaan.

(Bahasan tentang apa itu Alzheimer, ditunggu y😊)


"Tukang kayu sejati adalah seseorang yang membangun rumahnya menggunakan hati."


Penasaran dengan trailernya, kalian bisa melihatnya disini https://www.imdb.com/video/vi1555214105?playlistId=tt0428870&ref_=tt_ov_vi

Senin, 25 Mei 2020

Review Drama Korea "Guardian: The Lonely and Great God" atau "Goblin"

"Goblin, Sang Dewa yang Berjalan dalam Kehampaan"

"Jika hari ini adalah hari terakhirku di dunia,
maka aku harus menjalani hidup dan mencintai setiap waktu yang diberikan,
karena saat itulah  menjadi ingatan terakhir bagi orang yang kucintai."

Goblin, sebuah drama dari negeri ginseng dengan genre fantasi, romansa yang tak kalah seru untuk ditonton di waktu senggang kalian. Drama yang dirilis pada bulan Desember 2016 - Januari 2017 dan dibintangi oleh:
1. Gong Yoo sebagai Kim Shin atau paman goblin 😁
2. Lee dong-wook sebagai Wang Yeo atau malaikat pencabut nyawa
3. Kim Go-eun sebagai Ji Eun-tak
4. Yoo In-na sebagai Sunny
5. Yook Sung-jae sebagai Yoo Deok-hwa
baru aku tonton di tahun Covid-19 ini πŸ˜“ sedih rasanya.


Sedikit Sinopsis untuk para pembaca yang belum sempat menonton drama ini.

Di jaman Dinasti Goryeo hiduplah seorang jenderal yang setia pada rajanya. Jenderal tersebut memiliki seorang adik perempuan dengan wajah yang rupawan. Suatu hari sang kakak mendapat titah dari raja untuk berperang di perbatasan kerajaan namun ternyata perang itu membawa dendam dan takdir. Takdir yang akan mempersatukan mereka kembali di sebuah jaman milenial.

" Semua makhluk adalah sama. Tak ada harta yang akan menemanimu menuju akhirat."


Perhatian, sedikit SPOILER!

Drama dengan 16 episode ini  mendapat rating tertinggi kelima menurut link ini https://en.wikipedia.org/wiki/Guardian:_The_Lonely_and_Great_God πŸ™Œ menurut diri yang fana ini, drama Goblin mendapat nilai 7/10 karena ada beberapa adegan yang kurang menggigit. Salah satu contohnya (ini menurut versiku loh yπŸ™) di adegan ketika paman goblin dalam perubahan menjadi serpihan debu. Seharusnya Ji Eun-tak lebih terdengar isak tangisnya walaupun sedikit-sedikit y sebelum tangisannya pecah ketika paman Goblin telah benar- benar menghilang.
Tenang, kekurangan itu sudah tertutupi dengan adegan ketika memori Ji Eun-tak yang telah lenyap, kembali menghampiri ketika Ia berada di Quebec, salah satu Kota di Kanada. Aktingnya Kim Go-eun terlihat naturalπŸ™Œ Itulah Best Moment menurutku, dimana seorang wanita mencoba berbagai cara untuk dapat kembali menemukan kekasih yang dilupakannya😭